Ada yang berbeda di layar RCTI dan MNC TV pada tanggal 20 Mei kemarin, tepatnya di Hari Kebangkitan Nasional. Logo di siaran mereka yang identik dengan huruf italic (miring), tiba-tiba berubah menjadi tegak. Saya mengira bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahan pada MCR (Master Control Room) di kedua stasiun TV tersebut. Namun, ternyata itu merupakan minor change dari kedua logo tersebut.
Aneh? Iya untuk logo tegak RCTI, namun saya tidak aneh saat melihat perubahan logo MNC TV. Perubahan logo RCTI yang menjadi tegak membuat stasiun TV tersebut menjadi kaku karena logo awalnya sudah memiliki arti dinamis. Perubahan logo tersebut seakan "tidak niat", karena hanya menegakkan logo miring tersebut, yang bahkan para pemula dalam bidang pengeditan gambar, juga bisa melakukannya. Apa Hary Tanoe tidak mempelajari makna dari logo lama RCTI yang miring itu?
Ternyata, perubahan logo tersebut juga terjadi dalam logo MNC Group, dimana tulisan MNC pada logo juga berubah menjadi tegak. Hal tersebut juga menimbulkan efek domino dimana logo channel in-house MNC dalam tv berbayar MNC (seperti MNC News, MNC Sports, MNC Entertainment, dan lain-lain) ikut-ikutan menjadi tegak. Saya curiga, MNC sedang ikut latihan PBB (baris-berbaris) dan dia sedang dikomandoi "Tegak, Gerak!" oleh danton barisan :v (Okeh, ini agak ngawur tapi bisa jadi benar :3 )
Jujur, saya merasa bahwa makna dari minor change pada logo MNC, MNC TV, RCTI, dan MNC Channels tidak ada maknanya. Apalagi perubahan logo RCTI, dimana masyarakat Indonesia sudah mengenal RCTI selama 26 tahun kurang ini dengan logonya yang miring ke kanan. Sekarang, masyarakat Indonesia harus membiasakan mata mereka untuk mengenal logo RCTI yang "habis dikomandoi" tersebut.
Sebenarnya, minor change dalam logo stasiun TV sudah biasa. Hal tersebut bertujuan untuk menyegarkan identitas TV tersebut, apalagi jika stasiun TV tersebut sudah lama bersiaran. Contohnya adalah logo Indosiar. Minor change pada logo Indosiar hanya terdapat pada tulisan INDOSIAR-nya, dimana font yang digunakan tidak seperti pada logo lamanya, dan lingkaran merah O yang identik dengan perusahaan Indo-nya Grup Salim (pemilik lama Indosiar) digantikan oleh huruf O yang berwarna merah. Sebenarnya, untuk penggantian dengan huruf O merah tersebut, sudah dilakukan sejak awal Indosiar dibeli oleh Emtek, pemilik baru Indosiar. Karena perubahan logo tersebut hanya pada tulisannya, bukan pada bentuk logonya, maka masyarakat masih bisa mengenal Indosiar yang mereka kenal dulu. Yah, walaupun dari programnya sudah bukan ciri khas Indosiar lagi.
Kembali ke logo MNC, khususnya logo RCTI. Logo RCTI diibaratkan sebagai Menara Pisa di Italia, dimana dulu pemerintah Italia sudah berusaha untuk menegakkan menara tersebut. Namun, karena pondasi bangunan yang tidak mendukung untuk berdiri tegak, maka menara tersebut dibiarkan miring dan kini menjadi salah satu keajaiban dunia.
Jadi, seharusnya pihak MNC harus berpikir 2 kali sebelum melakukan minor change pada logo RCTI. Logo MNC bolehlah untuk berubah, namun logo RCTI seharusnya tidak perlu diubah. Jika ingin ada penyegaran, seharusnya seperti yang dilakukan oleh Indosiar. Namun, saya merasa hal tersebut sulit dilakukan, karena sifat dari logo RCTI tersebut yang merupakan logo berdasarkan vektor, bukan berdasarkan font (cari aja maksudnya di internet). Tapi, sebagai industri kreatif, RCTI seharusnya bisa mengakalinya. Contohnya logo RTV (Rajawali Televisi). Stasiun TV itu membuat gebrakan dengan menampilkan logo berganti warna pada layar kacanya. Prinsipnya hampir sama seperti logo NET., hanya saja logo "pelangi" NET. hanya muncul di iklan promo acaranya saja.
Semoga saja, jika RCTI ingin benar-benar menyegarkan diri, sebaiknya mereka membuat ulang desain logo barunya. Jangan hanya mengganti logo lama dengan logo baru yang hanya sekedar "mengedit 2 menit" logo lama. Dan, semoga perubahan logo MNC Media juga mengubah citra MNC Media yang dikenal "serakah" tersebut.Labels: Televisi, Teropong